Masyarakat Dusun 3 Kampung Ramsai gelar gotong royong bersihkan siring. Kegiatan ini juga memperbaiki jembatan utama penghubung antar dusun.
Gotong royong dilakukan pada 1 Juni 2025 oleh warga dan aparatur kampung. Mereka bekerja membersihkan irigasi serta memperbaiki jembatan penghubung.
"Jembatan ini penting untuk warga bawa hasil bumi," ujar Kepala Kampung Ramsai, Hendrik Purnama, Minggu, (1/6/2025). Ia juga mengatakan jembatan rusak karena faktor usia.
Selain itu, jalur tersebut merupakan akses utama anak-anak sekolah. Warga dari dua dusun juga saling melintas untuk keperluan harian.
Kondisi jembatan retak di bagian pondasi dan sayapnya. Maka perbaikan ini dilakukan murni dari swadaya dan kesadaran masyarakat.
Hendrik menyampaikan kegiatan ini atas inisiatif masyarakat kampung. "Kami support melalui RT dan Kadus agar gotong royong berjalan," katanya.
Ia mengapresiasi kehadiran warga yang ikut memperbaiki jembatan. Hal ini menunjukkan semangat Pancasila masih hidup di tengah masyarakat.
Menurutnya, pembangunan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. "Harus bersama, karena pemerintah tidak bisa kerja sendiri," ungkap Hendrik.
Momentum Hari Lahir Pancasila menjadi penguat semangat kolektif warga. Nilai kebersamaan dan gotong royong ditanamkan sejak dari kampung.
"Kita ingin semangat membangun dari desa tetap tumbuh," kata Hendrik. Tujuannya agar pembangunan kampung terus berkelanjutan dan mandiri.
Warga Ramsai Gotong Royong Perbaiki Jembatan
KBRN, Way Kanan: Masyarakat Dusun 3 Kampung Ramsai gelar gotong royong bersihkan siring. Kegiatan ini juga memperbaiki jembatan utama penghubung antar dusun.
Gotong royong dilakukan pada 1 Juni 2025 oleh warga dan aparatur kampung. Mereka bekerja membersihkan irigasi serta memperbaiki jembatan penghubung.
"Jembatan ini penting untuk warga bawa hasil bumi," ujar Kepala Kampung Ramsai, Hendrik Purnama, Minggu, (1/6/2025). Ia juga mengatakan jembatan rusak karena faktor usia.
Selain itu, jalur tersebut merupakan akses utama anak-anak sekolah. Warga dari dua dusun juga saling melintas untuk keperluan harian.
Kondisi jembatan retak di bagian pondasi dan sayapnya. Maka perbaikan ini dilakukan murni dari swadaya dan kesadaran masyarakat.
Hendrik menyampaikan kegiatan ini atas inisiatif masyarakat kampung. "Kami support melalui RT dan Kadus agar gotong royong berjalan," katanya.
Ia mengapresiasi kehadiran warga yang ikut memperbaiki jembatan. Hal ini menunjukkan semangat Pancasila masih hidup di tengah masyarakat.
Menurutnya, pembangunan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. "Harus bersama, karena pemerintah tidak bisa kerja sendiri," ungkap Hendrik.
Momentum Hari Lahir Pancasila menjadi penguat semangat kolektif warga. Nilai kebersamaan dan gotong royong ditanamkan sejak dari kampung.
"Kita ingin semangat membangun dari desa tetap tumbuh," kata Hendrik. Tujuannya agar pembangunan kampung terus berkelanjutan dan mandiri.