Kepala Kampung Ramsai, Hendrik Purnama, memastikan dirinya terlibat aktif dalam koperasi. Ia berperan sebagai pengawas sekaligus anggota Koperasi Merah Putih.
“Sebagai kepala kampung, saya masuk sebagai pengawas dan juga anggota koperasi,” ungkap Hendrik, Senin, (12/5/2025). Ia menegaskan keterlibatan itu demi memastikan transparansi dan keberlanjutan.
Pembentukan koperasi dilakukan melalui musyawarah bersama Badan Permusyawaratan Kampung (BPK). “Kami bersama BPK menyusun kerangka, lalu dimusyawarahkan kepada masyarakat,” katanya.
Musyawarah tersebut menjadi forum terbuka agar masyarakat turut menentukan arah koperasi. “Keputusan tetap ada di masyarakat, apakah disetujui atau tidak,” ungkapnya.
Hendrik berharap koperasi menjadi wadah penguatan ekonomi lokal secara nyata. Ia juga ingin agar program pemerintah pusat dapat diterapkan di tingkat kampung.
“Harapan besar saya, program dari pusat hingga kampung bisa benar-benar berjalan,” kata Hendrik. Ia menekankan pentingnya kesinambungan dalam pelaksanaan program.
Menurutnya, sistem koperasi harus berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang. Hal ini menjadi perhatian utama sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
“Saya ingin setelah purna tugas nanti, koperasi ini tetap berjalan secara berkelanjutan,” ungkapnya. Hendrik menegaskan bahwa keberlanjutan ini demi kesejahteraan warga Ramsai.
Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi pilar ekonomi masyarakat Kampung Ramsai. Dengan pengawasan dan partisipasi kolektif, koperasi ini akan terus tumbuh kuat.
Kepala Kampung Ramsai, Hendrik Purnama, memastikan dirinya terlibat aktif dalam koperasi. Ia berperan sebagai pengawas sekaligus anggota Koperasi Merah Putih.
“Sebagai kepala kampung, saya masuk sebagai pengawas dan juga anggota koperasi,” ungkap Hendrik, Senin, (12/5/2025). Ia menegaskan keterlibatan itu demi memastikan transparansi dan keberlanjutan.
Pembentukan koperasi dilakukan melalui musyawarah bersama Badan Permusyawaratan Kampung (BPK). “Kami bersama BPK menyusun kerangka, lalu dimusyawarahkan kepada masyarakat,” katanya.
Musyawarah tersebut menjadi forum terbuka agar masyarakat turut menentukan arah koperasi. “Keputusan tetap ada di masyarakat, apakah disetujui atau tidak,” ungkapnya.
Hendrik berharap koperasi menjadi wadah penguatan ekonomi lokal secara nyata. Ia juga ingin agar program pemerintah pusat dapat diterapkan di tingkat kampung.
“Harapan besar saya, program dari pusat hingga kampung bisa benar-benar berjalan,” kata Hendrik. Ia menekankan pentingnya kesinambungan dalam pelaksanaan program.
Menurutnya, sistem koperasi harus berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang. Hal ini menjadi perhatian utama sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
“Saya ingin setelah purna tugas nanti, koperasi ini tetap berjalan secara berkelanjutan,” ungkapnya. Hendrik menegaskan bahwa keberlanjutan ini demi kesejahteraan warga Ramsai.
Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi pilar ekonomi masyarakat Kampung Ramsai. Dengan pengawasan dan partisipasi kolektif, koperasi ini akan terus tumbuh kuat.